Indonesia Conference Directory


<< Back

Abstract Topic: Fisika Bumi

Page 1 (data 1 to 14 of 14) | Displayed ini 30 data/page

Analisa Pengaruh Hujan dari Konveksi Kumulus Terhadap Fungsi Potensi Lahan Aren (Studi Kasus:Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat)
Dr. Plato Martuani Siregar

Show More

Corresponding Author
Plato Martuani Siregar

Institutions
Program studi Meteorologi,Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
paltirajass[at]gmail.com

Abstract
Tulisan ini bermaksud meninjau bagaimana persebaran curah hujan dapat mempengaruhi fungsi potensi lahan Aren di Kecamatan Gununghalu,Kabupaten Bandung Barat,Jawa Barat, sebelumnya telah dicoba memanfaatkan data curah hujan ECMWF dengan ukuran grid 0,125°×0,125° tetapi berdasarkan data tersebut hasilnya memperlihatkan kondisi hujan seolah-olah sama di seluruh wilayah Kabupaten Bandung Barat. Padahal pada survey langsung di lapangan,hujan tidak terjadi di seluruh wilayah diatas tetapi berbentuk setempat-setempat,hal ini dikarenakan adanya pengaruh lokal yang kuat di wilayah tersebut.Pemanfaatan model barotropik dengan untuk mengidentifikasi konveksi cumulus dapat dipakai untuk menentukan sebaran curah hujan secara spasial. Keluaran peta curah hujan secara spasial ini diharkatkan dengan tata guna lahanya untuk memperoleh distribusi curah hujan yang terkoreksi dengan hasil survey. Terlihat bahwa wilayah Gununghalu didominasi oleh hujan ringan dengan nilai curah hujan 2,16 mm/jam yang menutupi hampir seluruh wilayahnya. Sementara di bagian tengah Utara Bandung Barat terdapat sedikit wilayah yang memiliki curah hujan normal dengan nilai curah hujan 5,4 mm/jam.

Keywords
Barotropik,hujan,lahan,aren,kumulus

Topic
Fisika Bumi

Link: https://ifory.id/abstract/3kXR87EPYUJy


Analisis Citra Digital Sampel Tanah dan Batuan Menggunakan Micro-CT Skyscan 1173
Rizki Fahmi Sumaryono 1,a), Aceng Kurnia Rochmatulloh2,b), Ulpa Zein Fawziah, Firmansyah, Fourier D.E. Latief

Show More

Corresponding Author
Rizki Fahmi Sumaryono

Institutions
UPI

Abstract

Keywords
kualitas citra ,derajat anisotropis, trabecular thickness, trabecular separation

Topic
Fisika Bumi

Link: https://ifory.id/abstract/kR9T62ygHuhx


Analisis Pengaruh Ukuran dan Model Butiran Terhadap Parameter Struktur Model Batuan Berpori
Hessel Juliust (a*), Chandra Winardhi (b), Fourier Dzar Eljabbar Latief (c)

Show More

Corresponding Author
Hessel Juliust

Institutions
Laboratorium Fisika Bumi
Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132

Abstract
Distribusi ukuran butir serta bentuk material penyusun batuan sedimen (grain sorting and shape) umumnya digunakan dalam interpretasi dari proses pengangkutan dan pengendapan pada proses pembentukan batuan sedimen. Dalam penelitian ini dianalisis pengaruh ukuran butiran terhadap parameter struktur batuan berpori dan permeabilitas absolutnya. Model digital dari mikrostruktur sampel batuan sedimen dibuat dengan variasi ukuran dan bentuk butir dengan porositas sama. Pada penelitian ini digunakan model butiran High Sphericity dan Rounded (bola sempurna) dan Pigeon Hole. Model Pigeon Hole berbasis fraktal dengan model bola sempurna yang dilingkupi oleh bentuk bola yang lebih kecil pada bagian kulitnya, yang bertujuan untuk memodelkan sementasi pada batuan sedimen. Kedua model ini dipilih sebagai representasi bentuk yang termasuk dalam kategori rounded karena keduanya tidak memiliki elongasi dan kecenderungan orientasi geometrik. Sampel yang dimodelkan berbentuk kubus dengan ukuran 256x256x256 piksel dengan ukuran piksel 7,5 &

Keywords
Batuan Berpori; Pigeon Hole; High Sphericity; Rounded

Topic
Fisika Bumi

Link: https://ifory.id/abstract/R3eAKc6bZ7hQ


Interpretasi Data Self Potential di Daerah Gunung Tangkuban Parahu dan Sekitarmya
Mehindra Luluk Baskoro,Enjang Jaenal Mustopa

Show More

Corresponding Author
Mehindra Luluk Baskoro

Institutions
Laboratorium Fisika Bumi,
Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132

Abstract
Telah dilakukan survey lapangan metode Self Potential (SP) di daerah Gunung Tangkuban Parahu dan sekitarnya untuk mengetahui anaomali potensial listrik di bawah permuakan daerah tersebut. Metode SP ini merupakan metode yang pasif yaitu pengukurannya dilakukan tanpa menginjeksikan arus listrik lewat permukaan tanah dengan mengukur beda potensial alamiah diantara dua titik di permukaan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat listrik batuan yang diakibatkan oleh keberadaan mineral bawah permukaan. Akusisi data SP menggunakan konfigurasi elektroda tetap dengan jarak interval tiap elektroda adalah 20 meter dan sebanyak 20 lintasan dengan menggunakan konfigurasi basis tetap (fixed base). Pada teknik ini salah satu elektroda dibuat tetap berada pada satu titik yang disebut titik referensi, sementara elektroda yang lain dipindah-pindah untuk setiap pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan nilai self potential yang didapat dengan nilai terendah -164.2 mV dan nilai yang tertinggi 396.33 mV. Dari nilai sebaran potensial tersebut dapat diprediksi juga arah aliran fluidanya.

Keywords
Tangkuban Parahu,Self Potential

Topic
Fisika Bumi

Link: https://ifory.id/abstract/CF9PzavZk367


Kontribusi petrofisika dalam penentuan batas lapisan satuan batuan di bawah permukaan
Taufan Wiguna, Rahadian, Adam Budi Nugroho, Djunaedi Muljawan, Rizqi Rahman, Iyod Suherman

Show More

Corresponding Author
Taufan Wiguna

Institutions
Balai Teknologi Survei Kelautan - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Abstract
Petrofisika menunjukkan besaran-besaran fisik batuan. Besaran-besaran tersebut dapat diperoleh melalui akuisisi logging pada sumur bor (well logging) yang biasanya dilakukan saat eksplorasi minyak dan gas bumi. Makalah ini bermaksud menjelaskan kontribusi fisika bagi ahli geologi untuk mempelajari sejarah pengendapan batuan, ketebalan lapisan, hingga sumberdaya alam yang ada. Data petrofisika yang digunakan antara lain Gamma Ray (GR), Spontaneous Potential (SP), Induction Deep Resistivity (IDRes), dan P-Wave.Data tersebutakan dikorelasikan dengan data serpihan batuan yang keluar saat pengeboran (cutting).Data yang disajikan pada makalah ini berupa data well log dan cutting pada kedalaman antara 3000 - 8300 feat dari muka air laut. Penentuan batas lapisan satuan batuan didasarkan pada perbedaan besaran fisik dan cutting. Batas lapisan satuan batuan yang dihasilkan berupa garis imajiner horizontal dan menjadi refrensi pada penentuan jorizon di lapisan seismik 2D.

Keywords
petrofisika, lapisan batuan, seismik, geologi

Topic
Fisika Bumi

Link: https://ifory.id/abstract/bDpzRfXa2cr9


Menentukan Tegangan Permukaan Batuan Sragen Dengan Metode Pengukuran Sudut Kontak Air
Nur Isnaini Romli, Ari Saldi , Agung Aji Nugroho dan Dr. Eng. Bagus Endar Bachtiar Nurhandoko

Show More

Corresponding Author
Ari Saldi

Institutions
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Pada penelitian ini kami akan mengukur nilai tekanan kapiler dari batuan reservoir air yang berasal dari daerah Sragen. Tekanan kapiler ( Pc ) didefinisikan sebagai perbedaan tekanan yang ada antara permukaan dua fluida yang tidak bercampur ( ca iran-cairan atau gas-cairan ) sebagai akibat dari terjadinya pertemuan permukaan yang memisahkan mereka. Tekanan kapiler pada batuan merupakan kecenderungan rongga pori batuan untuk mengisi setiap pori batuan dengan fluida yang bersifat membasahi atau Wetting fase salah satunya air. Di latarbelakangi oleh penemuan keunikan susunan lapisan batuan di daerah Sragen. Lapisan batuan yang ditemukan dilapangan tampak tersusun menyerupai reflektor yang tegak. Dengan kondisi demikian kemungkinan air tanah hanya bisa terangkat ke permukaan melalui struktur horizontal transverse isotropic fracture. Metode penelitian diawali dengan mengukur sudut kontak dari batuan penyusun reservoir air yang diambil dari daerah Sragen. Dari informasi ini akan diukur tegangan permukaan di batuan tersebut . Sehingga diharapkan mendapat nilai tegangan kapiler dari batuan reservoir air yang berasal dari Sragen dari penelitian ini.

Keywords
batuan, reservoir, kapiler

Topic
Fisika Bumi

Link: https://ifory.id/abstract/xZRK6nrGvWPh


MONITORING DEFORMASI PERMUKAAN DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH DAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR MENGGUNAKAN METODE GAYABERAT MIKRO ANTAR WAKTU
Suhayat Minardi, Teguh Ardianto, Alfina Taurida Alaydrus

Show More

Corresponding Author
Suhayat Minardi

Institutions
Program Studi Fisika, Universitas Mataram, Jl. Majapahit No. 62 Mataram, Indonesia

Abstract
Deformasi permukaan adalah peristiwa yang alami terjadi di permukaan bumi ini. Deformasi tersebut dapat berupa penurunan (subsidence) ataupun kenaikan (uplift) permukaan tanah. Dalam penelitian ini akan diterapkan metode gayaberat mikro antar waktu untuk memonitor deformasi permukaan yang terjadi di Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur. Metode gayaberat mikro antar waktu adalah pengukuran gayaberat secara berulang di titik yang sama dengan selang waktu tertentu, Besaran yang diukur berupa perubahan nilai percepatan gravitasi dan skala mikroGal. Pengukuran dilakukan pada bulan Agustus 2016, April 2018, dan Juni 2019. Nilai perubahan percepatan gravitasi yang terukur merupakan hasil penjumlahan dari perubahan yang diakibatkan oleh sumber di bawah permukaan dan di permukaan. Pemisahan kedua nilai tersebut dilakukan dengan menggunakan filter striping, yang mempertimbangkan perbandingan densitas, ketebalan, dan kedalaman dari lapisan di pemukaan dan di bawah permukaan. Hasil analisis penampang melintang arah utara-selatan menunjukkan perubahan ketinggian sebesar (-8,4 sampai -4,9) cm untuk periode Agustus 2016 hingga April 2018, (7,4 sampai 9,4) cm untuk periode April 2018 hingga Juni 2019, dan (-0,9 sampai 3,8) cm untuk periode Agustus 2016 hingga Juni 2019. Sedangkan penampang melintang arah timur-barat perubahan ketinggian yang terjadi sebesar (-10,7 sampai -7,1) cm untuk periode Agustus 2016 hingga April 2018, (4,2 sampai 8,6) cm untuk periode April 2018 hingga Juni 2019, dan (-3,7 sampai -0,1) cm untuk periode Agustus 2016 hingga Juni 2019. Penurunan muka tanah terjadi selama perioda Agustus 2016 sampai April 2018 dan kenaikan permukaan tanah terjadi selama perioda April 2018 sampai Juni 2019. Penurunan muka tanah ini terjadi akibat kompaksi alamiah dan aktivitas tektonik minor (gempa-gempa kecil yang tidak dirasakan) sedangkan kenaikan muka tanah yang terjadi diakibatkan oleh aktivitar tektonik mayor, berupa Gempa Lombok pada bulan Juli hingga September 2019

Keywords
aktivitas tektonik, deformasi permukaan, fiter striping, gempa Lombok, kompaksi alamiah

Topic
Fisika Bumi

Link: https://ifory.id/abstract/gcdKyjN86DFh


PEMANFAATAN DATA GLOBAL DAN CITRA SATELIT HIMAWARI 8 UNTUK IDENTIFIKASI KEJADIAN TANAH LONGSOR DI DELI SERDANG SUMATERA UTARA (STUDI KASUS: 15 SEPTEMBER 2017)
Satriana Roguna(a*), Nova Sari Sianipar(a), Paulus Agus Winarso(a)

Show More

Corresponding Author
Satriana Roguna

Institutions
(a) Prodi Meteorologi,
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Jl. Perhubungan I no. 5, Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten 15221
*satriana.roguna[at]stmkg.ac.id

Abstract
Bencana alam tanah longsor semakin kerap terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Salah satunya telah menimpa wilayah Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Curah hujan observasi yang tercatat pada beberapa pos hujan yang terdekat dari wilayah longsor mengalami kenaikan intensitas pada hari kejadian dibandingkan pada hari sebelumnya. Faktor terjadinya peningkatan yang signifikan ini perlu dikaji dengan berbagai cara antara lain melihat faktor global dan media penginderaan jauh seperti satelit. Analisis data global seperti SOI, OLR, SST menunjukkan hasil yang mendukung peningkatan aktivitas konveksi sedangkan indeks IOD, NINO 3.4, MJO menunjukkan hasil yang berbanding terbalik. Angin gradien yang memperlihatkan adanya Shear (belokan tajam) dari arah barat Sumatera Utara pada hari sebelumnya dan adanya konvergensi menuju wilayah Sumatera Utara pada hari kejadian turut mendorong ketidakstabilan kondisi atmosfer pada kejadian ini. Hasil citra satelit memperlihatkan daerah tutupan awan konvektif yang luas terjadi sejak pagi hari dan awan Cumulonimbus mulai menunjukkan perkembangannya sejak pukul 13.00 WIB serta siginifikan dari pukul 15.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Keywords
Data Global, Cumulonimbus, Aktivitas Konveksi, Hujan Lebat

Topic
Fisika Bumi

Link: https://ifory.id/abstract/QtpgqUm42V89


PEMODELAN LAPISAN ENDAPAN VULKANIK GUNUNG SAMALAS 1257 AD BERDASARKAN DATA SEISMIK
Suhayat Minardi, Teguh Ardianto, Alfina Taurida Alaydrus, Hiden

Show More

Corresponding Author
Suhayat Minardi

Institutions
Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram
Jl. Majapahit No. 62 Mataram, 83125 NTB-Indonesia

Abstract
Telah dilakukan penelitian untuk memodelkan lapisan endapan vulkanik dari Gunung Samalas 1257 AD. Data yang digunakan adalah data kecepatan gelombang permukaan yang diukur dengan metode MASW (multichannel analysis of surface wave). Metode MASW diterapkan pada enam lokasi di sebelah selatan sumber letusan dan dari hasil pengukuran dibuat model dengan arah selatan serta arah tenggara. Pengelompokan jenis endapan didasarkan pada IBC 2003 (ICC, 2003), TSC, 1998 (Ministry of Public Works and Settlement Government of Republic of Turkey, 1998). Hasil pemodelan diverifikasi dengan data singkapan yang dijumpai di lokasi pengukuran. Kelompok lapisan endapan vulkanik di bagian selatan terdiri atas endapan tipe C, D, dan E, yang mempunyai kecepatan rambat kurang dari 400 m/detik dengan ketebalan kurang dari 50 m. Endapan vulkanik tersusun atas pasir, kerikil, lempung, butiran batupung, debu vulkanik, dan alluvial. Semua jenis batuan tersebut ditemukan di semua lokasi penelitian dengan komposisi dan ketebalan yang berbeda-beda.

Keywords
kecepatan, kelompok endapan vulkanik, MASW, model

Topic
Fisika Bumi

Link: https://ifory.id/abstract/HuTJvBDYq4U7


Pendugaan Anomali Bawah Permukaan Daerah Gunung Tangkuban Parahu dan Sekitarnya Berdasarkan Data Gaya Berat
Atari Rizki Naulia (a*), Enjang Jaenal Mustopa (b)

Show More

Corresponding Author
Atari Rizki Naulia

Institutions
a) Physics Department, Bandung Institute of Technology
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*nauliatari[at]gmail.com
b) Physics Department, Bandung Institute of Technology
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia

Abstract
Makalah ini menjelaskan hasil penelitian di daerah Tangkuban Parahu dan sekitarnya dengan menggunakan metoda Gaya Berat untuk mengetahui kemungkinan adanya daerah prospek panas bumi di daerah tersebut. Metode ini memanfaatkan perbedaan nilai gravitasi di setiap titik pengukuran yang diakibatkan oleh susuan batuan di bawah permukaan bumi dengan nilai densitas yang berbeda. Data yang diperoleh dari lapangan diolah dengan melakukan berbagai koreksi sehingga diperoleh nilai anomali bouger lengkap yang menunjukkan persebaran nilai anomali gravitasi pada daerah tersebut. Kemudian setelah itu dilakukan pemodelan dengan menggunakan metoda Talwani untuk mengetahui penampang lintang di daerah tersebut. Dari pemodelan yang telah dibuat, kemudian dilakukan interpretasi agar dapat diketahui jenis batuan penyusunnya dan untuk mengetahu kemungkinan adanya prospek panas buumi pada daerah penelitian.

Keywords
Anomali, Densitas, Gaya Berat, Panas Bumi, Pemodelan

Topic
Fisika Bumi

Link: https://ifory.id/abstract/7gxBACtm6wbJ


PENERAPAN ONSET MONSUN UNTUK PENENTUAN MASA TANAM NILAM (STUDI KASUS: KAB. GARUT)
Dr. Plato Martuani Siregar1,a) dan Yuki Dwi Pratiwi1,b)

Show More

Corresponding Author
Plato Martuani Siregar

Institutions

1Program Studi Meteorologi,
Kelompok Sains Atmosfer,
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132

Abstract
Tanaman nilam merupakan salah satu tanaman yang berprospek tinggi di Indonesia karena memiliki berbagai keunggulan antara lain adalah nilai jual tinggi. Pada kesempatan ini akan dilakukan pemetaan terhadap zona potensial tanaman nilam di Kabupaten Garut yang dilakukan berdasarkan kesesuaian agroklimat. Sedangkan penentuan masa tanam efektif menggunakan perhitungan onset monsun dan nilai produktivitas tanaman nilam dihitung berdasarkan beberapa unsur meteorologi. Salah satu metoda penentuan masa tanam efektif berdasarkan perhitungan onset monsun adalah menggunakan kriteria Australian Monsoon Rainfall Index (AMRI) DELTA-2, dimana kejadian onset monsun terjadi ketika nilai running mean lima-harian curah hujan melebihi 150% dari Mean Annual Cycle (MAC) curah hujan harian, dan perbedaan antara 150% MAC dengan MAC lebih dari 1 mm. Sehingga dihasilkan peta zonasi potensial dan waktu budidaya efektif bagi tanaman nilam. Iklim Kabupaten Garut termasuk dalam iklim B menurut Schmidt-Ferguson, merupakan iklim yang cocok untuk dilakukan budidaya tanaman nilam. Analisis kesesuaian agroklimat menunjukkan di Kabupaten Garut terdapat lahan yang sesuai (S2) untuk budidaya tanaman nilam sebanyak 19 kecamatan dengan luasan sebesar 602,89 km2 yang tersebar di 4 kawasan zonasi potensial. Menurut perhitungan dengan menggunakan AMRI DELTA-2, persiapan penanaman yang cocok dapat dimulai di pertengahan bulan September setiap tahunya. Produktivitas tanaman nilam pada tahun 1999-2013 mengalami fluktuasi dan dipengaruhi oleh fenomena dinamika atmosfer seperti El Nino South Oscillation (ENSO) dan Madden Julian Oscillation (MJO). Di tahun kejadian El Nino, jumlah produksi menurun. Sedangkan pada tahun kejadian La Nina, jumlah produksi cenderung mengalami peningkatan.

Keywords
AMRI-DELTA 2,ENSO, kesesuaian lahan dan iklim,nilam,onset monsun

Topic
Fisika Bumi

Link: https://ifory.id/abstract/LdmrXTAghHQB


Pre Stack Depth Migration (PSDM) untuk Meningkatkan Citra Seismic 2D di Laut Madura
Iyod Suherman, Adam Budi Nugroho, Rizqi Rahman, Taufan Wiguna, Rahadian, Djunaedi Muljawan

Show More

Corresponding Author
Iyod Suherman

Institutions
Balai Teknologi Survei Kelautan - BPPT

Abstract
Pemilihan model kecepatan yang tepat untuk menghasilkan citra seismik yang akurat merupakan hal yang sangat penting. Pada daerah dengan struktur yang kompleks, variasi kecepatan secara lateral sangat mungkin terjadi, sehingga dibutuhkan model kecepatan interval yang akurat. Inversi Koheren digunakan untuk membuat initial interval velocity, selanjutnya digunakan untuk membuat model interval velocity untuk masing-masing lapisan. Pre Stack Depth Migration (PSDM) dilakukan dengan model kecepatan ini untuk mendapatkan penampang seismik yang lebih baik. Hasil dari Prestack time migration (PSTM) dan PSDM memberikan hasil lebih baik.

Keywords
Prestack Depth Migration, Inversi Koheren, Model kecepatan interval

Topic
Fisika Bumi

Link: https://ifory.id/abstract/LKr2m4yYuw3J


STUDI DISTRIBUSI TEGANGAN DI SEKELILING SUMUR DALAM PROSES HYDRAULIC FRACTURING
Ardhi Rofi Mufdhila, Bagus Endar B. Nurhandoko, Kaswandhi Triyoso

Show More

Corresponding Author
Ardhi Rofi Mufdhila

Institutions
Bandung Institute of Technology

Abstract
Patahan batuan dengan hidrolik menjadi metode penting untuk meningkatkan produktivitas sumur. Patahan batuan dengan hidrolik akan terjadi jika batuan dalam formasi diberi besaran tegangan tarik yang lebih tinggi dari kekuatan tarik batuan. Tegangan insitu di sekitar lubang sumur dapat menyebabkan fraktur hidrolik mengingat fluida bertekanan di lubang sumur. Kami meninjau lubang sumur dua dan tiga dimensi yang diasumsikan elastis linier dan isotropik. Perhitungan dan visualisasi distribusi tegangan di sekitar sumur telah dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga. Model ini diterapkan oleh tekanan horisontal minimum, horisontal maksimum, overburden dan tekanan lubang sumur. Tekanan lubang bor dan kondisi arah lubang sumur bervariasi. Beberapa data tekanan sumur bor berasal dari teori perpatahan seperti Terzaghi, Daneshy, dan kriteria tegangan paling tidak utama. Data tentang kekuatan tarik batuan di sekitar lubang sumur diperlukan untuk memprediksi apakah fraktur akan terjadi atau tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akan ada beberapa tekanan sumur bor minimum dan daerah tegangan yang dapat menyebabkan kegagalan tarik yang dapat menyebabkan patah hidrolik. Kami juga mengamati bahwa distribusi tegangan di sumur horizontal dapat memprediksi apakah Patahan batuan dengan hidrolik akan berarah transversal atau longitudinal.

Keywords
Patahan Batuan dengan Hidrolik, Distribusi Tegangan, Elemen Hingga, Patahan Batuan dengan Hidrolik, Arah Sumur

Topic
Fisika Bumi

Link: https://ifory.id/abstract/XYbN9hew2uWy


VARIABILITAS AWAL MUSIM HUJAN DAN KEMARAU SAAT EL NINO DAN LA NINA DAN ANALISIS POTENSI AWAL MUSIM MENGGUNAKAN PRECIPITABLE WATER DI BANJARNEGARA BAGIAN SELATAN
Agus Safril Ki Ardi Agus A. Zulistyawan dan Faturrahman

Show More

Corresponding Author
Agus Safril

Institutions
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Abstract
Banjarnegara bagian selatan merupakan wilayah pegunungan sehingga rawan terhadap bencana baik bencana longsor, banjir dan kebakaran hutan dan lahan. Kewaspadaan pada saat awal musim hujan pada saat tanah retak terisi air berpotensi tinggi terjadi tanah longsor. Di wilayah hilir berpotensi banjir karena hujan di wilayah hulu. Selain bahaya di musim hujan, pada musim kemarau Banjarnegara juga rawan kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan karakteristik bencana tersebut diperlukan penelitian karakteristik curah hujan dan precipitable water pada periode EL Nino dan La Nina. Penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui sifat hujan bulanan pada periode EL Nino dan La Nina. Penelitian juga ditujukan untuk mengetahui maju dan mundurnya musim kemarau dan musim hujan EL Nino dan La Nina. Potensi uap air (precipitable water) dianalisis untuk mendapatkan potensi awal musim. Metode penelitian dilakukan dengan analisis statististik deskriptif dengan menghitung frekuensi sifat curah hujan BN (Bawah Normal), AN (Atas Normal) dan N (Normal). Data curah hujan dasarian dihitung panjang rata-rata musim hujan dan kemarau pada saat ENSO dibandingkan rata-rata-rata normal untuk mendapatkan pola variabilitas musim. Hasil sementara menunjukkan frekuensi El Nino sifat hujan dominan BN sedangkan pada pada saat La Nina bervariasi curah BN-AN. Dominasi sifat hujan BN umumnya pada saat El Nino kuat tahun 1991 dan 1992 dan 1997-1998. Hasil lain yang diharapkan diperoleh pola awal musim hujan musim hujan dan kemarau serta potensi uap air yang muncul menjelang awal musim.

Keywords
Variabiltitas, awal musim, El Nino, La Nina Precipitable water

Topic
Fisika Bumi

Link: https://ifory.id/abstract/rc8HqdZhCx3K


Page 1 (data 1 to 14 of 14) | Displayed ini 30 data/page

Featured Events

<< Swipe >>
<< Swipe >>

Embed Logo

If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):

<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>

Site Stats